Typical Compressor Room Reference
Sering kali kita selalu menyederhanakan terkait penempatan unit air compressor baik di plant industri, power plant, perbengkelan, dll. Tanpa kita sadari dengan penempatan air compressor yang kurang baik dapat menggangu performa air compressor itu sendiri sehingga proses kerja untuk dapat menghasilkan angin bertekanan kurang maksimal.
Kemudian apa yang harus kita lakukan...?
sedikit admin memberikan masukan terkait minimum jarak penempatan air compressor, tampak gambar di bawah ini:
Dengan dilakukan nya penempatan equpment yang baik sudah pasti akan menjadikan performa equipment compressed air system menjadi lebih prima.
Selain hal jarak penempatan masing-masing equipment kiata juga harus memperhatikan ventilasi dari sebuah ruangan compressed air system, hal ini bisa dilakukan dengan beberapa option:
Ventilation system without duscting
Ventilation system with exhaust duscting
Ventilation system with suction ducting
Dari beberapa system ventilation di atas dapat di aplikasikan dan di sesuikan dengan kondisi dan kebutuhan di plant and semua, Hal ini cukup membantu dalam menurunkan suhu di room compressor sehingga air compressor tidak terjadi over heating yang mana dapat menimbulkan kualitas angin betekanan yang baik, serta kandungan air akan lebih kecil dikarenakan udara yang di kompres oleh kompressor suhunya tidak terlau tinggi atau berbeda jauh dengan suhu ambien.
Lebih lanjut lagi ini akan membuat kerja air dryer tidak terlalu berat mengingat proses di air dryer dapat mengering kan udara dengan kondisi kandungan embun bukan partikel (partikel lebih besar dari embun air) sehingga semua engineer di dunia compressed air akan merekomendasikan di gunakannya Mikro Filter (pre dan after filter, dipasanga sebelum dan sesudah air dryer).
Sebagai referensi compressed air system standar ISO 8573.1 CLASS 1.4.1